Jumat, 23 Desember 2011

IBD TUGAS 2



HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL DAN SEBAGAI MAHLUK EKONOMI



1. Manusia sebagai Makhluk Sosial (Homo Socius)


Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan keberadaan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut sudah menjadi kodrat manusia. Karena pada dasarnya, manusia tidak dapat mengandalkan kekuatannya sendiri dalam menjalani proses kehidupan. Contohnya, seorang siswa seperti kalian tidak akan bisa mencapai prestasi yang gemilang tanpa adanya bapak dan ibu guru yang mengajar atau dukungan dari keluarga baik berupa materil ataupun sprituil.Coba kalian sebutkan kegiatan sehari-hari kalian yang selalu berhubungan dengan orang ! (edumoot.com)






2. Manusia sebagai Makhluk ekonomi (Homo Economicus)


Sebagai makhluk ekonomi, manusia akan selalu berorientasi pada materi. Manusia akan terus mengejar kebutuhan materinya selama ia masih hidup, karena kebutuhan manusia akan terus bertambah seiring dengan kehidupannya. Sudah menjadi kodrat manusia bahwa apabila suatu kebutuhan terpenuhi maka akan muncul kebutuhan yang lain, begitu seterusnya. Karena sifat manusia tersebut tidak pernah merasa puas. Manuisa sebagai Homo Economicus yang matrealistis akan selalu bersikap rasional, artinya segala prilaku dan kegiatannya selalu didasarkan pada keuntungan yang bersifat materi.( edumoott.com )

Kamis, 22 Desember 2011

IBD TUGAS 1







Persamaan dan perbedaan antara ilmu budaya dasar dan ilmu pengetahuan sosial



Disini saya akan mencoba menjelaskan tentang persamaan dan perbedaan antara ilmu budaya dasar dan ilmu pengetahuan sosial.


pertama - pertama saya akan menjelaskan apa itu yang di maksud dengan dengan ilmu budaya dasar dan ilmu pengetahuan sosial






ILMU BUDAYA DASAR adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umumii tentang konsep-konsep yang diekemba ngkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.






ILMU PENGETAHUAN SOSIAL adalah mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.





PERSAMAAN ILMU BUDAYA DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


a. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan pendidikan.


b. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.


c. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.






PERBEDAAN ILMU BUDAYA DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


a. Ilmu sosial dasarn di berikan di perguruan tinggi,sedang ilmu pengetahuan sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.


b. Ilmu Sosial Dasar merupakan satu mata kuliah tunggal, sedang IlmuPengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).


c. Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian,sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukanpengetahuan dan ketrampilan intelektual.

Rabu, 30 November 2011

STRATEGI PEMASARAN



3 Strategi Pemasaran untuk Menghasilkan Lebih Banyak Penjualan






Dalam bisnis, pemasaran menjadi ujung tombak. Tanpa pemasaran yang bagus, bisnis sulit untuk berkembang baik. Sebagus apapun produknya, namun bila tidak dibarengi dengan kemampuan memasarkan secara efektif, bisnis hanya akan jalan di tempat.


Memang dalam bisnis apapun persaingan itu sudah pasti ada. Untuk itulah kita perlu strategi pemasaran yang jitu untuk menerobos ketatnya persaingan.






Lalu strategi pemasaran seperti apa yang harus dilakukan ketika anda merasa buntu memasarkan sebuah produk?






Strategi Pemasaran 1: Coba Pendekatan Baru
Ketika satu cara pemasaran yang anda lakukan dirasa kurang efektif, anda harus siapkan cara pemasaran baru. Anda butuh pendekatan baru untuk memasarkan produk anda. Coba lihat dari sudut pandang konsumen, apa yang kira-kira kurang dari pendekatan anda selama ini. Temukan di mana hambatannya dan mulai ACTION memperbaikinya!


Namun, ada satu hal yang tak berubah dalam dunia pemasaran yaitu anda harus selalu berbicara tentang nilai manfaat produk atau layanan anda.


Strategi Pemasaran 2: Lakukan Tes
Selalu upayakan untuk melakukan tes dalam setiap aktivitas pemasaran yang anda lakukan. Mengapa? Sebab hanya dengan demikian, anda bisa tahu seperti apa strategi pemasaran paling efektif untuk produk anda. Dengan melakukan tes juga, anda menghemat tenaga dan biaya.


Strategi Pemasaran 3: Berikan Deal Terbaik
Anda sudah memberikan penawaran terhadap prospek anda, namun ternyata sambutannya dingin saja. Penyebabnya bisa jadi prospek merasa penawaran anda belum deal terbaik. Setiap orang selalu ingin yang terbaik. Begitupun konsumen anda, dan anda sendiri tentunya.


Coba lihat kembali penawaran anda. Cari di bagian mana yang bisa anda tingkatkan sehingga menjadi nilai jual yang diinginkan konsumen. Mungkin soal keuntungan yang anda berikan, atau bisa juga soal harga, atau bisa jadi yang lainnya.


Coba praktekkan strategi pemasaran di atas dan lihat hasilnya pada bisnis anda.






SUMBER : http://www.jokosusilo.com/2010/11/10/3-strategi-pemasaran-untuk-menghasilkan-lebih-banyak-penjualan/






http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia/home

PENGERTIAN PEMASARAN PERTEMUAN I



Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.

Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yangpaling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :

Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).

Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).

Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).

Pengertian Manajemen Pemasaran

Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan :

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997).




Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait.

Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.

Konsep Pemasaran

Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efi menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang labih baik.

Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konseop pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan (Swasta, 1996).

Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.

Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.

Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat (Swasta, 1996).

Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swasta, 1996) :

a. Orientasi konsumen

Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :

1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.

3. Menentukan produk dan program pemasarannya.

4.Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

5.Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.

Pengertian Segmentasi Pasar

Pasar terdiri atas pembeli dan pembeli berbeda dalam banyak hal. Pasar dapat dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar bisa diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Swasta, 1996).

Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu pada demografi atau gaya hidup, segmentasi pasar dapat dilakukan. Ada beberapa pola berbeda yang akan muncul dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu : preferesi homogen, preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok (Kotler, 1997).

Dengan menyatukan program pemasaran yang ditujukan kepada segmen-segmen pasar yang dituju, manajemen dapat melaksanakan pemasaran dengan lebih baik dan dapat menggunakan sumberdaya pemasaran secara efisien. Segmentasi pasar dapat membantu manajemen dalam hal menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang paling menguntungkan, merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi, dan mengatur waktu yang sebaik-baiknya.

Dalam melakukan segmentasi pasar ini juga perlu suatu alasan yang cukup baik, misalnya, adanya pasar yang bersifat dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk tertentu. Akan tetapi tidak semua segmentasi pasar yang dilakukan efektif. Dengan demikian perlu suatu upaya agar segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal yang mungkin perlu untuk diperhatikan dalam melakukan segmentasi, diantaranya : dapat diukur, dalam jumlah besar, dapat diakses dengan mudah, bisa dibedakan serta dapat diambil tindakan.

Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak segmen yang akan dimasuki. Ada dua factor penting yang mesti diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu daya tarik segmen secara keseluruhan dan sumberdaya perusahaan (Kotler, 1997). Setelah evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian mengambil keputusan seberapa banyak segmen yang akan dilayani. Pada tahap evaluasi, ada berapa hal tambahan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih segmen yaitu pilihan etika atas pasar sasaran, interelasi dan segmen-super, rencana serangan segmen per segmen dan kerjasama antarsegmen.




Pengertian dan Karakteristik Jasa

Definisi jasa belum digunakan secara luas oleh pemasar. Ini berkaitan dengan sulitnya diketahui batasan-batasan yang jelas antara organisasi atau unit usaha yang menjadi bagian dari penyaluran barang dengan organisasi yang yang menawarkan jasa.

Dengan demikian jasa, khususnya yang menyangkut jasa pertukaran dapat didefinisikan sebagai :

Jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan (Swasta, 1996).

Unsur penting dalam pengertian tersebut adalah bahwa jasa merupakan suatu produk yang tidak kentara, artinya barang yang dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang tidak berwujud. Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau ditumpuk dalam suatu gudang sambil menunggu penjualan. Penyaluran jasa kebanyakannya langsung dari produsen ke konsumen.

Produk jasa ini banyak macam dan jenisnya. Secara umum ada perbedaan antara barang dan jasa yang dapat dilihat, misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan emosi, jasa tidak berwujud, bersifat tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, mementingkan unsur manusia, distribusi langsung, tidak memiliki standar dan keseragaman serta jasa tidak terlalu mementingkan adanya peramalan permintaan.

Menurut Alma (1992) konsep tidak berwujud pada jasa mengandung dua arti yang keduanya merupakan tantangan bagi pemasaran, yaitu :

• sesuatu yang tidak dapat disentuh, tidak dapat dipahami.

• Sesuatu yang tidak dapat didefinisikan, tidak mudah diformulasikan

Untuk pemasaran jasa ini diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana dibandingkan dengan pemasaran barang.

Sifat – Sifat Khusus Pemasaran Jasa

Dalam pelaksanaan pemaaran jasa oleh pemasar, ada sifat khusus yang membedakan pemasaran jasa dengan pemasaran barang. Sifat khusus tersebut menurut Alma (1992) adalah sebagai berikut :

a. Menyesuaikan dengan selera konsumen

Gejala ini ditandai dengan pasar pembeli yang lebih dominan dalam suasana pasaran jasa. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa. Dalam industri dengan tingkat hubungan yang tinggi, pengusaha harus memperhatikan hal-hal yang bersifat internal dengan cara memelihara tenaga kerja dan mempekerjakan tenaga sebaik mungkin. Inilah yang sering disebut dengan internal marketing, yaitu penerapan prinsip marketing terhadap pegawai dalam perusahaan.

b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk.

Dalam kenyataan, makin maju suatu negara akan semakin banyak permintaan akan jasa. Ini ada hubungannya dengan hirarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan akan jasa. Masyarakat yang belum banyak menggunakan jasa dapat dikatakan bahwa pendapatan masyarakat tersebut belum merata.

c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan.

Tidak ada jasa yang dapat disimpan. Jasa diproduksi bersamaan waktunya dengan mengkonsumsi jasa tersebut.

d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud sebagai pelengkapnya.

Karena jasa adalah suatu produk yang tidak berwujud maka konsumen akan memperhatikan benda berwujud yang memberikan pelayanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.

e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak terlalu penting.

Ini disebabkan dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Akan tetapi ada type pemasaran tertentu yang menggunakan agen sebagai perantara.

Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang dengan berbagai alasan berhasrat untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut, termasuk orang yang kepentingan utamanya adalah pemasaran. Tidak mengherankan jika studi tentang perilaku konsumen ini memiliki akar utama dalam bidang ekonomi dan terlebih lagi dalam pemasaran.

Dengan demikian, perilaku konsumen menurut Engel (1994) adalah sebagai berikut :

Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.




Subyek ini dapat diancangi dari beberapa prespektif, yaitu : pengaruh konsumen, menyeluruh dan antarbudaya.

Penelitian terhadap motivasi dan perilaku konsumen mendapat arti dalam masyarakat komtemporer di dunia. Ada pula perspektif yang lebih menyeluruh dan memfokuskan pada upaya studi konsumsi untuk mengerti bagaimana manusia berpikir dan berperilaku dalam kegiatan hidup. Pemasar yang berusaha mempengaruhi perilaku konsumen terletak pada premis konsumen adalah raja, motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian, perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasive yang menanggapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu serta pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara social asalkan pengamanan hokum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi (Engel, 1994).




Pengertian Citra

Konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sesuatu bukan hanya mengharapkan sekedar barang saja, akan tetapi ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain itu sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Suatu perusahaan berkepentingan untuk memberikan informasi kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa citra merupakan poin awal untuk sukses dalam pemasaran. Istilah citra atau image ini mulai popular pada tahun 1950-an dalam konteks organisasi, perusahaan, nasional dan sebagainya.

Citra tidak dapat dibuat seperti barang dalam suatu pabrik, akan tetapi citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Citra yang ada pada perusahaan terbentuk dari bagaimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi pelayanan.

Suatu perusahaan harus mampu untuk melihat sendiri bagaimana citra yang ditampilkan kepada masyarakat yang dilayani. Perusahaan juga harus bisa memberikan suatu evaluasi apakah citra yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan atau jika perlu ditingkatkan lagi.

Jadi citra ini dibentuk berdasarkan impresi atau pengalaman yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, sehingga pada akhirnya membangun suatu sikap mental. Sikap mental ini nantinya akan dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan karena citra dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.

Dengan demikian menurut Alma (1992) citra adalah :

Image is the impression, feeling, the conception which the public has of a company, a conditionally created impression of an object, person or organization atau citra adalah kesan, impresi, perasaan atau konsepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, mengenai suatu obyek, orang atau lembaga.




Ciri – Ciri Pembentuk Citra

Ciri-ciri produk atau jasa yang membentuk suatu citra berkaitan dengan unsur-unsur kegiatan pemasaran. Ciri-ciri pembentuk citra yang sering bersinggungan dengan kegiatan pemasaran, misalnya, merek, desain produk atau jasa, pelayanan, label dan lain sebagainya. Program yang baik dalam suatu perencanaan dalam pengembangan produk atau jasa tidak akan lupa untuk mencantumkan kegiatan perusahaan yang mencakup ciri pembentuk citra untuk produk dan jasa atau perusahaannya.




sumber buku dasar pemasaran

warta warga






Selasa, 11 Oktober 2011

peran pemasaran untuk perusahaan dan masyarakat

Arti Penting Pemasaran untuk Konsumen, Perusahaan dan Masyarakat

  1. Pengertian Pemasaran
Pada Umumnya, kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran itu berarti penjualan atau periklanan. Hal tersebut memang bagian dari pemasaran. Namun sebenarnya pemasaran jauh lebih dari sekedar penjualan atau periklanan.
Untuk mengilustrasikan hal-hal penting lain dalam pemasaran, kita ambil contoh banyaknya sepeda yang telah dikendarai oleh orang-orang di seluruh dunia. Kebanyakan dari kita tidak lahir dalam keadaan duduk di atas sepeda atau membuat sepeda sendiri.
Variasi ini membingungkan produksi dan penjualan sepeda. Hal-hal dibawah ini harus diperhatikan oleh perusahaan sebelum dan sesudah memutuskan untuk memproduksi sepeda.
  1. Analisa berapa banyak masyarakat yang akan membeli sepeda dan putuskan apakah mereka juga menginginkan model lain.
  2. Perkirakan jenis sepeda yang bagaimana –jenis stang, ban, berat serta bahan pembuatan- yang akan dibeli pelanggan, dan calon pelanggan mana yang akan dipenuhi kebutuhannya.
  3. Estimasikan berapa banyak dari calon pelanggan ini yang akan membeli sepeda dan kapan tepatnya mereka akan membeli.
  4. Tentukan di belahan bumi mana pengendara sepeda ini berada, dan bagaimana perusahaan bisa menjual sepeda disana.
  5. Estimasikan berapa harga yang akan mereka bayar untuk membeli sepeda dan apakah perusahaan akan mempunyai untung dengan harga penjualan tersebut.
  6. Putuskan promosi seperti apa yang akan digunakan untuk memberitahu pembeli potensial tentang perusahaan kita.
  7. Estimasikan berapa banyak perusahaan saingan yang sama-sama memproduksi sepeda, berapa banyak yang akan mereka produksi, jenis apa dan berapa harga yang mereka tawarkan untuk sepeda yang telah mereka produksi.
  8. Persiapkan juga bagaimana menyediakan garansi apabila pelanggan mempunyai masalah dengan sepeda yang telah mereka beli.
2. Pentingnya Pemasaran
Salah satu alasan penting belajar pemasaran adalah karena pemasaran mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita sehari-hari. Beberapa kursus mungkin sangat menarik untuk anda ketika anda memutuskan untuk mengikutinya namun kemudian tidak relevan lagi dalam dunia nyata. Namun tidak demikian halnya dengan pemasaran, Anda akan menggunakannya di sepanjang hidup anda.
3. Bagaimana Cara Mengartikan Pemasaran?
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, sebagian orang baranggapan bahwa pemasaran hanya berarti penjualan atau periklanan. Sementara sebagian lain mengartikan pemasaran sebagai penciptaan dan penyampaian standar kehidupan.
Berikut ini adalah definisi dari pemasaran:
  1. Pemasaran berlaku untuk perusahaan laba dan nirlaba. Tujuan utama dari sebagian besar perusahaan adalah memperoleh laba, sementara pada perusahaan lain hanya mencari tambahan anggota atau pihak-pihak yang menerima ide mereka.
  2. Tujuan utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan cara memenuhi kebutuhan tersebut. Jika semua proses pemasaran telah dilakukan dengan benar konsumen tidak perlu diyakinkan lagi. Mereka akan membeli produk dan merasa puas dengan produk yang telah dikonsumsinya serta akan membelinya lagi dimasa yang akan datang.
  3. Pemasaran dimulai dengan kebutuhan konsumen bukan dengan proses produksi. Pemasaran harus mengantisipasi kebutuhan dan memutuskan barang atau jasa apa yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
  4. Pemasaran tidak harus mengambil alih aktivitas produksi, akuntansi dan keuangan. Sebaliknya, pemasaran harus menyediakan acuan untuk aktivitas-akyivitas tersebut.
  5. Pemasaran membantu semua pihak dalam perusahaan memenuhi kebutuhan konsumen sebelum dan sesudah penjualan. Perusahaan tidak hanya dapat menjual namun juga menciptakan sebuah hubungan yang baik dengan pelanggan.
4. Pemasaran Dalam Arti Luas
Pemasaran dalam arti luas merupakan suatu proses sosial mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam memenuhi kebutuhan permintaan dan penawaran yang efektif dan mencapai tujuan dari masyarakat.
Pemasaran yang efektif berarti mendistribusikan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Ini berarti menyediakan produk untuk konsumen pada waktu yang tepat di tempat yang tepat dengan harga yang mereka inginkan. Atau dapat diartikan membuat konsumen puas setelah membeli dan membuat mereka membeli kembali dimasa yang akan datang.
5. Fungsi Pemasaran dalam Sistem Ekonomi
Semua negara harus memenuhi kebutuhan dari penduduknya. Oleh karena itu, setiap negara memerlukan Sistem Ekonomi, yaitu cara organisasi ekonomi menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi barang dan jasa dan mendistribusikannya kepada masyarakat untuk dikonsumsi.
6. Peran Pemasaran Senantiasa Berubah Seiring Berjalannya Waktu.
Keputusan dalam pemasaran berperan penting dalam kesusksesan perusahaan. Kita akan mendiskusikan lima tahap evolusi pemasaran:
  1. Era Perdagangan Sederhana.
  2. Era Produksi
  3. Era Penjualan
  4. Era Departemen Pemasaran
  5. Era Perusahaan Pemasaran
Ketika masyarakat pertama kali memproduksi barang-barang yang spesifik dan beralih dari memproduksi dan mengkonsumsi produk sendiri. Ketika barter menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Masyarakat masuk ke era perdagangan sederhana. Produksi-produksi yang bersifat spesifik ini dijual oleh produsen kepada konsumen atau perantara. Inilah peran pemasaran yang awal.
7. Pengertian Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran dapat diartikan bahwa seluruh kinerja perusahaan didasarkan pada tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan memeperoleh keuntungan. Konsep ini sangat sederhana namun penting sekali untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran bukanlah suatu hal yang baru, namun banyak manajer yang masih berorientasi pada produksi. Mereka berfikir bahwa masyarakat akan membeli semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan walaupun mereka tidak membutuhkannya.
8. Pemakaian Konsep Pemasaran Tidaklah Mudah atau Universal
Konsep pemasaran sepertinya mudah dipahami, namun sangat mudah disalahartikan menjadi pola berfikir yang berorientasi produksi. Inilah perbandingan antara orientasi pemasaran dan orientasi produksi:
TOPIK
ORIENTASI PEMASARAN
ORIENTASI PRODUKSI
Sikap terhadap konsumen Kebutuhan konsumen menentukan rencana perusahaan Konsumen harus senang dengan keberadaan kita, meminimalisasikan biaya dan menghasilkan produk yang lebih baik.
Situs Internet Metode baru untuk melayani pelanggan Jika kita mempunyai situs, konsumen akan berkumpul pada kita.
Penawaran Produk Perusahaan memproduksi produk yang dapat dijual Perusahaan memproduksi produk yang dapat dibuat perusahaan
Fungsi Riset Pemasaran Untuk menilai kinerja perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen Untuk menentukan reaksi konsumen
Fokus Inovasi Menemukan kesempatan baru Teknologi dan Penurunan biaya produksi
Arti Keuntungan bagi Perusahaan Tujuan utama Selisih dari pendapatan dikurangi biaya yang dikeluarkan
Pelayanan Konsumen Puaskan pelanggan dan mereka akan menggunakan produk kita lagi Aktivitas untuk mengurangi keluhan pelanggan
Jumlah Persediaan Didasarkan pada keperluan pelanggan dan perkiraan biaya Didasarkan pada pemikiran untuk mempermudah proses produksi
Fokus dari Periklanan Keuntungan menggunakan produk kita Fitur produk dan Proses pembuatan produk
Fungsi kekuatan penjualan
Membantu pelanggan me-milih produk yang cocok dan bekerja sama dengan pihak lain di Peran Pemasaran dalam Perusahaan dan Masyarakat
Pengertian Pemasaran
Peran manajer pemasaran dalam perusahaan berkaitan dengan jenjang manajerialnya, yakni jenjang korporet, jenjang unit bisnis strategik, dan jenjang operasional atau fungsional. Perusahaan yang berharap dapat berhasil perlu memfokuskan pada pemasaran. Filosofi seperti ini, disebut Konsep Pemasaran sangat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan mengutamakan kepuasan konsumen melalui koordinasi dan integrasi antara bidang pemasaran dengan bidang kegiatan lainnya. Manajer pemasaran harus bekerja dengan banyak bidang lain dalam perusahaan yang satu sama lain saling bergantung dan mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan.
PROSES MANAJEMEN PEMASARAN DAN STRATEGI PEMASARAN
Tugas-tugas Manajemen Pemasaran

Proses manajemen pemasaran dibahas menurut tahaptahapnya yang bermula dari penganalisisan pasar sampai dengan Peran Pemasaran dalam Perusahaan dan Masyarakat
Pengertian Pemasaran
Peran manajer pemasaran dalam perusahaan berkaitan dengan jenjang manajerialnya, yakni jenjang korporet, jenjang unit bisnis strategik, dan jenjang operasional atau fungsional. Perusahaan yang berharap dapat berhasil perlu memfokuskan pada pemasaran. Filosofi seperti ini, disebut Konsep Pemasaran sangat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan mengutamakan kepuasan konsumen melalui koordinasi dan integrasi antara bidang pemasaran dengan bidang kegiatan lainnya. Manajer pemasaran harus bekerja dengan banyak bidang lain dalam perusahaan yang satu sama lain saling bergantung dan mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan.
PROSES MANAJEMEN PEMASARAN DAN STRATEGI PEMASARAN

Proses manajemen pemasaran dibahas menurut tahaptahapnya yang bermula dari penganalisisan pasar sampai
Tugas-tugas Manajemen Pemasaran
pengendalian pemasaran. Secara spesifik strategi dan perumusan strategi pemasaran diuraikan untuk memperjelas langkah-langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer pemasaran.
SEGMENTASI PASAR, PENENTUAN SASARAN PASAR, DAN PEMOSISIAN
Pasar dan Penggolongannya

Segmentasi pasar merupakan upaya untuk mengidentifikasi kelompok konsumen dengan cara mengelompokkan konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang kebutuhan dan keinginannya serupa. Pengelompokan yang dilakukan dapat menggunakan basis yang berbeda, seperti faktor demografis, geografis, faktor demografis pribadi, faktor psikografis dan keperilakuan. Konsep tentang segmentasi pasar berkaitan dengan pembedaan produk dalam hal kesamaan pasar sasarannya meskipun fokus kedua konsep tersebut berbeda.
Upaya untuk mensegmentasikan pasar akan menciptakan kelompok-kelompok pasar yang memiliki karakteristik berbeda. Upaya tersebut harus diikuti dengan upaya untuk menentukan pasar sasaran di antara segmen-segmen pasar yang telah diidentifikasi. Untuk itu, lima persyaratan harus dipenuhi, yaitu bahwa segmen pasar tersebut dapat diukur, dapat dimasuki, cukup besar, dapat dibedakan, dan dapat ditindaklanjuti. Adapun strategi yang dapat ditempuh untuk menentukan pasar sasaran adalah undifferentiated marketing, differentiated marketing dan concentrated marketing. Tiga macam pola preferensi pasar dapat dijadikan ancangan untuk memposisikan produk-produk perusahaan ke pasar sasaran yang diinginkan. Strategi yang ditempuh dalam pemosisian produk ini antara lain adalah strategi pemosisian kembali dan strategi perluasan merek.
PERILAKU KONSUMEN
Perilaku Konsumen: Deskripsi dan Model

Pemahaman perilaku konsumen baik konsumen akhir maupun pembeli industrial adalah sangat penting bagi pemasar. Keputusan konsumen dalam pembeliannya ditempuh melalui suatu proses, mulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, pengevaluasi alternatif, pengambilan keputusan beli, sampai pada evaluasi pasca beli. Proses keputusan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik yang ada pada diri konsumen, seperti persepsi, pembelajaran, sikap dan keyakinan, motivasi, kepribadian, pengalaman, dan konsep diri, maupun faktor-faktor yang berasal dari lingkungan, seperti budaya, sub-budaya, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, faktor situasional, nilai, norma, dan peran sosial, serta bauran pemasaran. Proses keputusan tersebut didasarkan pada sifat-sifat konsumen yang rasional.
Dalam pasar industrial, keputusan pembeliannya diambil juga melalui suatu proses, yaitu (1) mengenali masalah (kebutuhan), (2) menentukan karakteristik produk dan jumlah yang diperlukan, (3) mendeskripsikan spesifikasi produk dengan tepat dan kebutuhan kritisnya, (4) mencari dan menentukan kualifikasi sumber-sumber yang potensial, (5) menerima dan menganalisis usulan, (6) mengevaluasi usulan dan menyeleksi pemasok (7) memilih dan melakukan pemesanan, dan (8) mengadakan umpan-balik kinerja dan evaluasi. Sedangkan situasi pembeliannya dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu: pembelian tugas baru, pembelian ulang, dan pembelian ulang langsung. Setiap pembeli industrial mempunyai pilihan pendekatan dalam pembeliannya, di antaranya adalah inspeksi, penyampelan, deskripsi, dan kontrak dengan negosiasi.
PENGELOLAAN PRODUK DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Pengertian dan Penggolongan Produk

Pengelolaan produk yang ada didasarkan pada dikotomi arti produk, yaitu produk konsumen dan produk industrial, serta memfokuskan pada strateginya. Bagaimanapun juga konsep tentang bauran pemasaran yang pernah diuraikan di bab terdahulu dikaitkan dalam pengelolaan produk ini. Ekspansi dan kontraksi bauran produk, baik dari sisi lini produk maupun sisi jenis produk, menjadi bagian dari pengelolaan produk yang ada agar menciptakan efisiensi penawaran kepada konsumen.
DAUR HIDUP PRODUK
Peranan Daur Hidup Produk dalam Strategi Pemasaran

Daur hidup produk dapat memberikan indikasi tentang perkembangan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Ukuran yang menunjukkan perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk, di samping juga tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh suatu produk secara normal meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Harga: Pengertian dan Penetapannya

Pengertian harga adalah sangat penting dan menjadi titik awal bahasan ini. Kemudian diuraikan berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan suatu tingkat harga. Faktor-faktor tersebut meliputi (1) kondisi perekonomian, (2) penawaran dan permintaan, (3) elastisitas permintaan, (4) persaingan, (5) biaya, (6) tujuan manajer, dan (7) pengawasan pemerintah. Besarnya pengaruh masing-masing faktor tidak selalu sama, bergantung pada kondisi yang sedang berlaku.
Setelah berbagai faktor dipertimbangkan maka harga dapat ditentukan melalui suatu proses yang terdiri atas sembilan tahap, yaitu: (1) menentukan tujuan penetapan harga, (2) memperkirakan permintaan untuk barang tersebut dan elastisitas harganya, (3) mengantisipasi reaksi dalam persaingan, (4) menentukan pangsa pasar yang dapat diharapkan, (5) memilih strategi harga untuk mencapai pasar sasaran, (6) mempertimbangkan kebijakan pemasaran perusahaan, (7) memilih metode penghitungan harga, (8) menetapkan tingkat harga, dan (9) menyesuaikan struktur harga terhadap variasi dalam permintaan dan biaya di masing-masing segmen pasar. Berbagai contoh diberikan untuk memperjelas bahasan yang dimaksud.
Di bagian akhir bab ini dibahas ditambahkan dua bahasan praktis dengan contohnya, yaitu: (1) penentuan harga dasar dan laba yang diharapkan, dan (2) penetapan harga dasar dalam kondisi yang tidak pasti. Ini dimaksudkan, khususnya butir ke dua, untuk memberikan gambaran bahwa tidak semua kondisi yang dihadapi selalu bersifat pasti. Oleh karena itu, penetapan harga dalam berbagai alternatif tingkat harga perlu dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan.
STRATEGI DISTRIBUSI
Pengertian Saluran Distribusi
Alasan-alasan yang menguntungkan untuk digunakannya perantara dalam saluran distribusi mendorong produsen untuk mengembangkan saluran distribusi tidak langsung, meskipun saluran distribusi langsung juga diperlukan dalam kondisi tertentu.
STRATEGI PROMOSI DAN PERIKLANAN
Pengertian Komunikasi Pemasaran

Bab Sembilan atau terakhir buku ini telah menguraikan pokok bahasan tentang strategi promosi dan periklanan. Komunikasi pemasaran menjadi topik awal bahasan mengingat perannya sebagai dasar bagi kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan-kegiatan promosi itu, disebut juga bauran promosi, meliputi periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat, publisitas, dan pemasaran langsung. Dari ke enam kegiatan tersebut, bahasan yang terbanyak ditujukan pada kegiatan periklanan mengingat penggunaannya yang sangat luas di samping adanya keterbatasan ruang dalam buku ini.
Sumber Buku Manajemen Pemasaran Karya Basu Swastha Dharmmesta
Arti Penting Pemasaran untuk Konsumen, Perusahaan dan Masyarakat
  1. Pengertian Pemasaran
Pada Umumnya, kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran itu berarti penjualan atau periklanan. Hal tersebut memang bagian dari pemasaran. Namun sebenarnya pemasaran jauh lebih dari sekedar penjualan atau periklanan.
Variasi ini membingungkan produksi dan penjualan sepeda. Hal-hal dibawah ini harus diperhatikan oleh perusahaan sebelum dan sesudah memutuskan untuk memproduksi sepeda.
  1. Analisa berapa banyak masyarakat yang akan membeli sepeda dan putuskan apakah mereka juga menginginkan model lain.
  2. Perkirakan jenis sepeda yang bagaimana –jenis stang, ban, berat serta bahan pembuatan- yang akan dibeli pelanggan, dan calon pelanggan mana yang akan dipenuhi kebutuhannya.
  3. Estimasikan berapa banyak dari calon pelanggan ini yang akan membeli sepeda dan kapan tepatnya mereka akan membeli.
  4. Tentukan di belahan bumi mana pengendara sepeda ini berada, dan bagaimana perusahaan bisa menjual sepeda disana.
  5. Estimasikan berapa harga yang akan mereka bayar untuk membeli sepeda dan apakah perusahaan akan mempunyai untung dengan harga penjualan tersebut.
  6. Putuskan promosi seperti apa yang akan digunakan untuk memberitahu pembeli potensial tentang perusahaan kita.
  7. Estimasikan berapa banyak perusahaan saingan yang sama-sama memproduksi sepeda, berapa banyak yang akan mereka produksi, jenis apa dan berapa harga yang mereka tawarkan untuk sepeda yang telah mereka produksi.
  8. Persiapkan juga bagaimana menyediakan garansi apabila pelanggan mempunyai masalah dengan sepeda yang telah mereka beli.
2. Pentingnya Pemasaran
Salah satu alasan penting belajar pemasaran adalah karena pemasaran mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita sehari-hari. Beberapa kursus mungkin sangat menarik untuk anda ketika anda memutuskan untuk mengikutinya namun kemudian tidak relevan lagi dalam dunia nyata. Namun tidak demikian halnya dengan pemasaran, Anda akan menggunakannya di sepanjang hidup anda.
Satu alasan mendasar kenapa belajar pemasaran karena pemasaran mempunyai peran yang sangat besar dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Pemasaran merangsang penelitian dan ide-ide baru yang akan menghasilkan barang dan jasa baru yang inovatif. Pemasaran juga memberikan pelanggan banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhan mereka, dan apabila pelanggan puas dengan produk yang digunakannya, maka produsen produk tersebut akan membuka lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat.
3. Bagaimana Cara Mengartikan Pemasaran?
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, sebagian orang baranggapan bahwa pemasaran hanya berarti penjualan atau periklanan. Sementara sebagian lain mengartikan pemasaran sebagai penciptaan dan penyampaian standar kehidupan.
Definisi pertama disebut definisi pemasaran dalam arti sempit. Fokus dari definisi ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi individu. Sedangkan definisi kedua adalah
pemasaran dalam arti luas yang memnitikberatkan pada kesejahteraan ekonomi dari semua masyarakat. Manakah arti pemasaran yang tepat?
Berikut ini adalah definisi dari pemasaran:
  1. Pemasaran berlaku untuk perusahaan laba dan nirlaba. Tujuan utama dari sebagian besar perusahaan adalah memperoleh laba, sementara pada perusahaan lain hanya mencari tambahan anggota atau pihak-pihak yang menerima ide mereka.
  2. Tujuan utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan cara memenuhi kebutuhan tersebut. Jika semua proses pemasaran telah dilakukan dengan benar konsumen tidak perlu diyakinkan lagi. Mereka akan membeli produk dan merasa puas dengan produk yang telah dikonsumsinya serta akan membelinya lagi dimasa yang akan datang.
  3. Pemasaran dimulai dengan kebutuhan konsumen bukan dengan proses produksi. Pemasaran harus mengantisipasi kebutuhan dan memutuskan barang atau jasa apa yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
  4. Pemasaran tidak harus mengambil alih aktivitas produksi, akuntansi dan keuangan. Sebaliknya, pemasaran harus menyediakan acuan untuk aktivitas-akyivitas tersebut.
  5. Pemasaran membantu semua pihak dalam perusahaan memenuhi kebutuhan konsumen sebelum dan sesudah penjualan. Perusahaan tidak hanya dapat menjual namun juga menciptakan sebuah hubungan yang baik dengan pelanggan.
4. Pemasaran Dalam Arti Luas
Pemasaran dalam arti luas merupakan suatu proses sosial mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam memenuhi kebutuhan permintaan dan penawaran yang efektif dan mencapai tujuan dari masyarakat.
Efektivitas dan keberhasilan dari sistem pemasaran dalam arti luas harus dievaluasi dalam hubungannya dengan tujuan masyarakat tersebut.
5. Fungsi Pemasaran dalam Sistem Ekonomi
Semua negara harus memenuhi kebutuhan dari penduduknya. Oleh karena itu, setiap negara memerlukan Sistem Ekonomi, yaitu cara organisasi ekonomi menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi barang dan jasa dan mendistribusikannya kepada masyarakat untuk dikonsumsi.
Cara kerja sistem ekonomi tergantung dari tujuan masyarakat dan situasi politik yang ada. Namun pada intinya, semua sistem ekonomi harus mengembangkan suatu metode untuk memutuskan berapa banyak produk yang hatus di produksi dan didistribusikan.
Pada dasarnya, ada 2 jenis sistem ekonomi: Sistem ekonomi terencana dan sistem ekonomi berorientasi pasar. Pada kenyataannya tidak ada ekonomi yang terencana atau berorientasi pasar. Kebanyakan adalah campuran antara keduanya. Atau condong terhadap salah satunya
6. Peran Pemasaran Senantiasa Berubah Seiring Berjalannya Waktu.
Keputusan dalam pemasaran berperan penting dalam kesusksesan perusahaan. Kita akan mendiskusikan lima tahap evolusi pemasaran:
  1. Era Perdagangan Sederhana.
  2. Era Produksi
  3. Era Penjualan
  4. Era Departemen Pemasaran
  5. Era Perusahaan Pemasaran
7. Pengertian Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran dapat diartikan bahwa seluruh kinerja perusahaan didasarkan pada tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan memeperoleh keuntungan. Konsep ini sangat sederhana namun penting sekali untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran bukanlah suatu hal yang baru, namun banyak manajer yang masih berorientasi pada produksi. Mereka berfikir bahwa masyarakat akan membeli semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan walaupun mereka tidak membutuhkannya.
8. Pemakaian Konsep Pemasaran Tidaklah Mudah atau Universal
Konsep pemasaran sepertinya mudah dipahami, namun sangat mudah disalahartikan menjadi pola berfikir yang berorientasi produksi. Inilah perbandingan antara orientasi pemasaran dan orientasi produksi:
TOPIK
ORIENTASI PEMASARAN
ORIENTASI PRODUKSI
Sikap terhadap konsumen Kebutuhan konsumen menentukan rencana perusahaan Konsumen harus senang dengan keberadaan kita, meminimalisasikan biaya dan menghasilkan produk yang lebih baik.
Situs Internet Metode baru untuk melayani pelanggan Jika kita mempunyai situs, konsumen akan berkumpul pada kita.
Penawaran Produk Perusahaan memproduksi produk yang dapat dijual Perusahaan memproduksi produk yang dapat dibuat perusahaan
Fungsi Riset Pemasaran Untuk menilai kinerja perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen Untuk menentukan reaksi konsumen
Fokus Inovasi Menemukan kesempatan baru Teknologi dan Penurunan biaya produksi
Arti Keuntungan bagi Perusahaan Tujuan utama Selisih dari pendapatan dikurangi biaya yang dikeluarkan
Pelayanan Konsumen Puaskan pelanggan dan mereka akan menggunakan produk kita lagi Aktivitas untuk mengurangi keluhan pelanggan
Jumlah Persediaan Didasarkan pada keperluan pelanggan dan perkiraan biaya Didasarkan pada pemikiran untuk mempermudah proses produksi
Fokus dari Periklanan Keuntungan menggunakan produk kita Fitur produk dan Proses pembuatan produk
perusahaan
Menjual pada konsumen, tidak perlu koordinasi dengan pihak lain perusahaan
9. Konsep Marketing dan Nilai Konsumen
Seorang manajer yang menerapkan konsep pemasaran akan melihat bahwa kepuasan pelanggan merupakan jalan unuk memperoleh keuntungan. Untuk memahami kepuasan pelanggan tersebut perusahaan harus mengetahui sudut pandang konsumen.
Seorang pelanggan melihat pasar dari dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang pertama adalah sudut pandang yang setuju dengan manfaat yang dijanjikan oleh pasar, sementara sudut pandang yang lain adalah sudut pandang yang menitik beratkan pada biaya atau pengorbanan yang harus diberikan pelanggan sebagai kompensasi untuk memperoleh manfaat tersebut.
10. Konsep Pemasaran berlaku pada Organisasi Nirlaba
Sama halnya dengan perusahaan biasa, organisasi nirlaba juga mambutuhkan sumber daya dan dukungan untuk bertahan dan mencapai tujuan. Seringkali dukungan tersebut datang dari pihak yang tidak memperoleh manfaat langsung dari organisasi tersebut. Seperti organisasi pecinta lingkungan yang tidak memperoleh dukungan dari lingkungan yang mereka lindungi namun dari orang-orang yang peduli terhadap lingkungan itu sendiri.
11. Konsep Pemasaran, Tanggung Jawab Sosial dan Etika Pemasaran.
Ketika perusahaan fokus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan ada efek samping negatif untuk masyarakat. Hal inilah yang dimaksud dengan dilema mikro-makro. Apa yang baik untuk perusahaan maupun pelanggan, belum tentu baik untuk masyarakat luas. Oleh karena itu manajer pemasaran harus memperhatikan tanggung jawab sosial, yaitu kewajiban perusahaan untuk memberikan manfaat dan mengurangi efek negatif pada masyarakat.

http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia/home